Tags Content

Thursday, August 13, 2015

ADIL Atau KASIH ??


Pada Zaman dahulu kala di Rusia, hidup seorang raja yang bernama Raja Samila. Raja Samila sangat dihormati oleh seluruh rakyatnya. Raja Samila dikenal dengan raja yang sangat Adil, Bijaksana dan penuh dengan kasih. Rakyatnya sangatlah senang dengan kepemimpinan Raja Samila, rakyat negara Rusia sangatlah makmur dan berkecukupan. Raja samila sangat peduli terhadap rakyatnya. Ia juga dikenal dengan Raja yang sangat disiplin. Ia menerapkan peraturan – peraturan yang sangat baik untuk menciptakan negara yang tentram. Selain adil dan bijaksana, Raja Samila juga sangat tampan. Badannya yang tinggi dan tegap membuat setiap wanita yang melihatnya jatuh cinta kepadanya.

ANDE-ANDE LUMUT


Long ago in East Java, there stood twin kingdoms namely Jenggala, which was ruled by King Jayanegnegara, and Kediri, whose king was Jayengrana. The kingdoms were once united under Kahuripan. The king of Kahuripan, Airlangga, before his death had a will that whatever happened, they had to be together as one. So to avoid war, the kingdoms decided to reunite through a marriage of the kings’ children. Panji Asmarabangun, son of Jayengnegara, was married to Dewi Sekartaji, daughter of Jayengrana.

Once upon a time, Jenggala was attacked by a large number of people. When the war broke out, Princess Dewi Sekartaji ran away and hid out in a desolate village. She went in disguise as a village girl and then served a wealthy widow called Nyai Intan. Nyai Intan had three beautiful daughters, Kleting Abang, Kleting Ijo, and Kleting Biru. After a while, she fostered Dewi Sekartaji and gave her the name of Kleting Kuning.

THE CRYING STONE

      Up on a far away hill in Borneo, there lived a poor widow and her arrogant daughter. She was very pretty, but her behaviour was far from good. The girl was lazy. She never helped her mother doing the house works, but always busy preening her self each and everyday. She was really spoiled that everything she asked for had to be given. Evertime she asked for something to her mother, she forced her to grant it for her. She didn’t care about her mother’s pain of working day and night only for getting something to eat,

Synchronic and Diachronic


What is Synchronic and Diachronic?

In aspects of language study, there are 2 kinds of the aspects. There are The Synchronic and Diachronic Aspects. In (Wikipedia) the Synchrony and Diachronic are two different and complementary viewpoints in linguistic analysis:
  1. A diachronic approach considers the development and evolution of a language through history. The word is built on the Ancient Greek words δια "through" and χρόνος "time". Historical linguistics is typically a diachronic study.
  2. A synchronic approach considers a language without taking its history into account. The word is built on the Ancient Greek words συν "with" and χρόνος "time". Synchronic linguistics aims at describing language rules at a specific point of time, even though they may have been different at an earlier stage of the language. School grammar typically uses a synchronic (as well as prescriptive) approach.

8 Basic Skills that is the Teacher Must Know


Teacher is not just a people who stand in front of the class to deliver the material, but the teacher is a people who able to directing the development of the students. Become a teacher also not very easy, because you will face with so many situation in the class, and you as the teacher must able to control yourselves, take care to the all of your student without differentiate them, and also there are so many things that the teachers should do. To achieve that, the basic skills required for the teacher in teaching. There are 8 basic skills that the teacher must know and the teachers should have:

  1. Skills to open and close the lesson
    To be a teacher not just to deliver the materials like I said before, but the important things that the teacher must have is the skill to open and close the lesson. This skill is very important, because if the teacher cannot have this skill, the classroom situation will be not good. The student can’t give their attention to the teacher, and also the teacher don’t know about the students feeling at that moment. To be a teacher should know about the situation in the class, and also can pay attention to the student. That’s why this skill is very important. In open and close the lesson, the teacher also can build the student spirit to start the lesson and learn about the lesson, make the situation in the class focused to the teacher and also the material. For the example of this skill are, the teacher can say greetings (good morning, afternoon, evening) to the student, and make your face fresh with smile to the student and also you ask “how are you” to know about the condition of your student, and so many ways that you can use in the beginning of the class. And for the closing, you can say “thank you, or you say have a nice day see you again class, or so many else.

Student-Centered and Constructivist Approaches to Instruction

A. What is the constructivist view of learning?

One of the most important principles of educational psychology is that teachers cannot simply give students knowledge. Students must construct knowledge in their own minds. The teacher can facilitate this process by teaching in ways that make information meaningful and relevant to students, by giving students opportunities to discover or apply ideas themselves, and by teaching students to be aware of and consciously use their own strategies for learning. The essence of constructivist is the idea that learners must individually discover and transform complex information if they are to make it their own. Constructivist strategies are often called student-centered instruction.

“The Effective Lesson”


             Lesson is the one of the part of learning process. All of the aspect of the lesson can affect the learning process. The lesson is where education takes place. Lesson also is the key of study or learning, because without lesson, there’s will be no education. There are so many kind of learning process. Every people or every student has differences in learning a lesson. And the teacher also has so many methods or ways to teach their students. But in the other ways, some students usually didn’t understand about the material that the teacher gives to them, they can’t understand the lessons because there are so many factors that affect to learning the lessons, such as the methods of the teacher is not effective and also the aspect is not support the student to learning a lessons. The example of the aspect that can affect the learning process are like the facilities of the school are limited, no motivation from the students, the environment around the learning is not supported to the student to learn a lessons, such as the temperature in the class or bad weather, etc. that’s can affect to the student to learn a lessons. In this chapter, we will learn about the effective lessons, that we as the teacher in the future must know how to make an effective lessons that can make your student can understand the materials and enjoy with the lessons.

Mati Untuk Dibangkitkan


Kematian merupakan sesuatu yang sudah biasa dalam kehidupan di dunia ini, ada kelahiran pasti ada kematian. Kematian adalah hal yang pasti terjadi pada diri semua makhluk hidup di alam semesta ini. Karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan sebuah kematian. Arti kematian mengandung makna bahwa hal tersebut akan memisahkan manusia terhadap segala sesuatu yang dicintainya dalam kehidupan dunia ini.  Berpisah dengan segala yang ia miliki atau senangi, berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai. Memisahkan dengan anak dan isteri serta. Berpisah dengan bapak atau ibu, berpisah dengan harta dan pangkat, berpisah dengan dunia dan segala isinya. Kematian akan menjadi pemisah dari kesemuanya itu.

Kurangnya Minat Baca Anak Pada Era Globalisasi


Kita ketahui bersama, membaca adalah jendela dunia, karena dengan membaca maka manusia dapat mengetahui banyak hal yang tidak diketahuinya. Kemampuan dan minat dalam membaca akan mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan seseorang. Semakin banyak membaca dapat dipastikan seseorang akan semakin banyak tahu dan banyak bisa, artinya banyaknya pengetahuan seseorang akan membantu dirinya dalam melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak dikuasainya, sehingga seseorang yang banyak membaca memiliki kualitas yang lebih dari orang yang sedikit membaca. Membaca pada era globalisasi informasi ini merupakan suatu keharusan yang mendasar untuk membentuk perilaku seseorang. Dengan membaca seseorang dapat menambah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan.

DIKSI


Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Jenis-Jenis Diksi :
A. Berdasarkan Makna

  1. Makna Denotatif.
    Makna denotatif menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata. Makana denotatif berhubungan dengan bahasa ilmiah. Makna denotasi dapat dibedakan atas dua macam relasi, pertama, relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya, dan kedua, relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang diwakilinya. Contoh : Bunga Melati
  2. Makna Konotatif.
    Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya.
    Contoh : Bunga Bank
  3. Makna Umum & Khusus
    Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang-lingkupnya.
    Makin luas ruang-lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, maka semakin terbuka kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaannya.
    Makin sempit ruang-lingkupnya, makin khusus sifatnya sehingga makin sedikit kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaannya, dan makin mendekatkan penulis pada pilihan kata secara tepat.
    Contohnya :
    Kata ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mujair  atau tawes. Ikan tidak hanya mujair atau tidak seperti gurame, lele, sepat, tuna, baronang, nila, ikan koki dan ikan mas. Dalam hal ini kata acuannya lebih luas disebut kata umum, seperti ikan, sedangkan kata yang acuannya lebih khusus disebut kata khusus, seperti gurame, lele, tawes, dan ikan mas.

Permasalahan dan Solusi Perikanan dan Kelautan


Sebagaimana kita ketahui bersama Negara kita Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Dengan luasnya laut Indonesia, membuat negeri kita memiliki potensi kekayaan yang begitu melimpah. Bermacam-macam jenis flora fauna air di Indonesia membuat negeri ini semakin indah. Kekayaan alam laut Indonesia sangat berpotensi untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.

Tapi kita sangat sedih ketika kekayaan alam kita dicuri oleh bangsa lain. Seakan akan kita tak mampu berbuat apapun. Kita menjadi lemah dan dipandang sebagai budak oleh bangsa lain. Kekayaan yang kita miliki yang seharusnya unt
uk rakyat Indonesia justru diperuntukan bagi bangsa-bangsa lain yang tertawa melihat kesusahan rakyat Indonesia. Sumberdaya ikan yang melimpah di laut Indonesia memang menarik perhatian Negara lain. Sehingga Negara lain pun ingin mengambil kekayaan perikanan dan kelautan Indonesia. Kapal-kapal asing yang masuk wilayah Indonesia dan mengambil ikan secara illegal belum mampu diatasi oleh pemerintah. Hal ini membuat bangsa kita dipandang rendah oleh bangsa lain. Kita dianggap lemah secara pengawasan dan tindakan. Dan akan membuat rakyat kita hanya menjadi budak di rumah sendiri. Potensi kekayaan alam laut tidak termanfaatkan secara optimal oleh rakyat kita. Seharusnya kitalah yang menguasai ikan-ikan kita sendiri. Kitalah yang seharusnya mengolah alam kita sendiri. Dan kitalah yang seharusnya menikmati kekayaan alam kita sendiri. Dan menurut PARA AHLI PERIKANAN, JIKA PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAUT TETAP SEPERTI INI MAKA TAHUN 2050 KITA KEHILANGAN SUMBERDAYA IKAN. DINAS PERIKANAN DAN KKP MENJELANG 2050 HARUS DITUTUP KARENA TIDAK ADA IKAN MAKA TIDAK ADA LAGI YANG DIKERJAKAN.

Kasus Korupsi di Indonesia Dipandang dari Segi Politik, Yuridis, dan Sosial Budaya


Korupsi adalah suatu tindakan yang sangat tidak terpuji dan dapat merugikan suatu bangsa. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus korupsi yang terbilang cukup banyak. Dapat kita lihat akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan dari koran maupun media massa yang banyak sekali memberitakan beberapa kasus korupsi di beberapa daerah di Indonesia yang oknumnya kebanyakan berasal dari pegawai negeri yang seharusnya mengabdi untuk kemajuan bangsa ini. Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali. Berkaitan dengan perkembangan korupsi di Indonesia, selain dapat diselidiki sebab-sebab terjadinya tindak pidana itu, juga dapat ditinjau sampai berapa jauh masyarakat mengutuk korupsi, mentoleransinya, dan menerimanya sebagai jalan hidupnya.

Menurut Samuel Huntington bahwa korupsi akan memuncak ketika proses modernisasi berlangsung cepat. Bagi dunia modern, meluasnya korupsi adalah karena pengaruh modernisasi. Sehingga modernisasi mengubah nilai-nilai dasar dalam masyarakat. Berdasarkan hal tersebut dapat mempelajari, meneliti, dan kemudian menumpahkan perhatian pada penyebab terjadinya korupsi. Adapun factor-faktor penyebabnya antara lain sebagai berikut: