Tags Content

Thursday, August 13, 2015

Mati Untuk Dibangkitkan


Kematian merupakan sesuatu yang sudah biasa dalam kehidupan di dunia ini, ada kelahiran pasti ada kematian. Kematian adalah hal yang pasti terjadi pada diri semua makhluk hidup di alam semesta ini. Karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan sebuah kematian. Arti kematian mengandung makna bahwa hal tersebut akan memisahkan manusia terhadap segala sesuatu yang dicintainya dalam kehidupan dunia ini.  Berpisah dengan segala yang ia miliki atau senangi, berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai. Memisahkan dengan anak dan isteri serta. Berpisah dengan bapak atau ibu, berpisah dengan harta dan pangkat, berpisah dengan dunia dan segala isinya. Kematian akan menjadi pemisah dari kesemuanya itu.


Mati juga bisa dijadikan pembelajaran yang sangat berharga bagi yang masih hidup. Dan salah satu dari pelajaran dari kematian ini adalah sebagai penasehat terbaik untuk kita semuanya manusia. Penasihat untuk lebih sadar akan tiba giliran kita yang pasti akan datang. Penasihat untuk setiap yang bernafas pasti akan terhenti nafasnya itu nanti suatu hari. Juga penasihat untuk lebih tahu yang berkuasa dan Maha Kuasa itu hanyalah. Kematian memang merupakan akhir bagi jasad manusia, tapi menjadi awal yang baru bagi rohnya, maksudnya susudah jasad kita mati ( tidak bergerak, dan di kubur ) roh kita akan pergi ke alam baka dan nanti akan di hakimi di penghakiman terakhir.

Dalam konteks kematian Tuhan Yesus, bukan semata mata untuk mati biasa. Namun dengan suatu tujuan yaitu menebus dosa manusia yang telah jatuh dalam dosa, guna memperbaiki hubungan yang telah rusak antara manusia dengan Allah.  Manusia ditebus dari dosa. Artinya, Allah menebus dosa manusia dengan harga yang mahal yaitu menyerahkan anak tunggal-Nya. Cara itu sulit. Namun itulah satu-satunya cara untuk menebus dan melepaskan manusia dari hukuman dosa. Manusia dibenarkan di hadapan Allah. Dibenarkan bukan karena manusia hidup benar dan memenuhi segala tuntutan Allah melainkan karena kehendak-Nya sendiri untuk membenarkan manusia berdosa. Kewenangan pembenaran itu ada pada penguasa dunia ini, yaitu Allah Bapa. Manusia berdosa hanya menerima saja.

Manusia diperdamaikan dengan Allah. Allah berdamai ketika manusia masih seteru Allah. Tindakan itu adalah cara Allah untuk menunjukkan kasih-Nya, agar manusia bersahabat dengan Allah. Allah mau agar umat-Nya tidak hidup dalam kuk perhambahan dosa, melainkan merdeka. Allah telah membuktikan kasih-Nya dengan memberikan Anak-Nya untuk mati di kayu salib, bagi penebusan dosa manusia, yang membebaskan orang percaya dari kuk perhambaan dosa. Kemudian, Tuhan Yesus bukan hanya mati untuk sia sia, berbeda dengan manusia. Tuhan Yesus tidak mati untuk selama lamanya, namun Ia juga bangkit dan mengalahkan kuasa maut.

Kita sebagai generasi muda yang percaya akan Tuhan, harusnya kita menyadari betul akan kasih Allah pada kita, dimana Ia mengorbankan nyawanya demi menebus segala dosa dosa kita. Ia yang telah mati di kayu salib untuk mati dan bangkit untuk kita. Namun apakah kontribusi kita terhadap karya penyelamatan Allah yang telah diberikan kepada kita secara Cuma Cuma ini? Apakah kita diam saja atau acuh tak acuh?  Semestinya tidak. Sebagai generasi muda kita harusnya memiliki iman percaya kepada Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan kita dari maut. Iman percaya kita janganlah seperti ular hanya sekedar ganti kulit. Nampak muda belia, tetapi mulut tetap berbisa, mengeluarkan kata-kata manis, penuh tipu muslihat dan menjatuhkan.

Dimaknai dari ayat ini, dapat kita hayati bersama, bagaimana pengorbanan Kristus bagi manusia yang dikasihiNya. Selain memaknai hal tersebut, dari pengorbanan Kristus tersebut, kita dapat menjadikan suatu teladan yang baik bagi kehidupan kita di dunia ini. Dimana kita bisa saling mengasihi  sesama kita seperti yang tertulis di dalam alkitab, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Serta mengasihi Tuhan Allah kita karena Ia terlebih dahulu mengasihi kita. Mari kita sebagai generasi muda, terkhususnya yang mengaku percaya akan Kristus Yesus, hendaknya melaksanakan segala Firman yang diperintahkanNya kepada kita.

Dengan demikian, hendaknya sebagai generasi muda, kita harus meneladani tokoh Kristus dalam kaitannya dengan pengorbananNya bagi kita. Mari kita belajar untuk saling mengasihi, saling menguatkan dalam iman percaya. Mengasihi sesama, diri sendiri dan tentunya kepada sang pencipta kita Tuhan Yesus Kristus Allah kita yang dimana sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Kiranya kasih Kristus akan selalu beserta kita, sekarang hingga Ia dating untuk yang kedua kalinya dimana Ia dating untuk mengajak kita kepada kerajaan surgaNya. Shallom

No comments:

Post a Comment