Sebagaimana
kita ketahui bersama Negara kita Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di
dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Dengan luasnya
laut Indonesia, membuat negeri kita memiliki potensi kekayaan yang begitu
melimpah. Bermacam-macam jenis flora fauna air di Indonesia membuat negeri ini
semakin indah. Kekayaan alam laut Indonesia sangat berpotensi untuk
mensejahterakan rakyat Indonesia.
Tapi
kita sangat sedih ketika kekayaan alam kita dicuri oleh bangsa lain. Seakan
akan kita tak mampu berbuat apapun. Kita menjadi lemah dan dipandang sebagai
budak oleh bangsa lain. Kekayaan yang kita miliki yang seharusnya unt
uk rakyat Indonesia justru diperuntukan bagi bangsa-bangsa lain yang tertawa melihat kesusahan rakyat Indonesia. Sumberdaya ikan yang melimpah di laut Indonesia memang menarik perhatian Negara lain. Sehingga Negara lain pun ingin mengambil kekayaan perikanan dan kelautan Indonesia. Kapal-kapal asing yang masuk wilayah Indonesia dan mengambil ikan secara illegal belum mampu diatasi oleh pemerintah. Hal ini membuat bangsa kita dipandang rendah oleh bangsa lain. Kita dianggap lemah secara pengawasan dan tindakan. Dan akan membuat rakyat kita hanya menjadi budak di rumah sendiri. Potensi kekayaan alam laut tidak termanfaatkan secara optimal oleh rakyat kita. Seharusnya kitalah yang menguasai ikan-ikan kita sendiri. Kitalah yang seharusnya mengolah alam kita sendiri. Dan kitalah yang seharusnya menikmati kekayaan alam kita sendiri. Dan menurut PARA AHLI PERIKANAN, JIKA PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAUT TETAP SEPERTI INI MAKA TAHUN 2050 KITA KEHILANGAN SUMBERDAYA IKAN. DINAS PERIKANAN DAN KKP MENJELANG 2050 HARUS DITUTUP KARENA TIDAK ADA IKAN MAKA TIDAK ADA LAGI YANG DIKERJAKAN.
uk rakyat Indonesia justru diperuntukan bagi bangsa-bangsa lain yang tertawa melihat kesusahan rakyat Indonesia. Sumberdaya ikan yang melimpah di laut Indonesia memang menarik perhatian Negara lain. Sehingga Negara lain pun ingin mengambil kekayaan perikanan dan kelautan Indonesia. Kapal-kapal asing yang masuk wilayah Indonesia dan mengambil ikan secara illegal belum mampu diatasi oleh pemerintah. Hal ini membuat bangsa kita dipandang rendah oleh bangsa lain. Kita dianggap lemah secara pengawasan dan tindakan. Dan akan membuat rakyat kita hanya menjadi budak di rumah sendiri. Potensi kekayaan alam laut tidak termanfaatkan secara optimal oleh rakyat kita. Seharusnya kitalah yang menguasai ikan-ikan kita sendiri. Kitalah yang seharusnya mengolah alam kita sendiri. Dan kitalah yang seharusnya menikmati kekayaan alam kita sendiri. Dan menurut PARA AHLI PERIKANAN, JIKA PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAUT TETAP SEPERTI INI MAKA TAHUN 2050 KITA KEHILANGAN SUMBERDAYA IKAN. DINAS PERIKANAN DAN KKP MENJELANG 2050 HARUS DITUTUP KARENA TIDAK ADA IKAN MAKA TIDAK ADA LAGI YANG DIKERJAKAN.
Permasalahan
yang lain ialah kesejahteraan dari Nelayan. Kesejahteraan nelayan secara
ekonomi dan social masih jauh dari harapan nelayan. Penghasilan dari menangkap
ikan belumlah cukup untuk mensejahterakan keluarga. Penghasilan yang ia peroleh
belum mampu untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke Perguruan Tinggi, belum
mampu membiayai perawatan rumah sakit, belum mampu memberi makan makanan yang
bergizi, sehat dan bermutu untuk istri dan anak-anak mereka, dan belum mampu
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Sehingga profesi sebagai nelayan masih
diasumsikan sebagai profesi yang belum memiliki prospek yang bagus. Hal ini
tidak dapat dibiarkan begitu saja. Tanpa nelayan penduduk perkotaan tidak akan
bisa memakan ikan yang kaya dengan protein. Nelayanlah yang berperan sebagai
penyokong ketahanan pangan nasional.
Factor
keberpihakan pemerintah masih menjadi sesuatu yang sentral bagi penyebab
kemiskinan nelayan. Pemerintah memiliki peran yang sangat strategis dalam
menentukan kebijakan. Kebijakan pemerintah lah yang ditunggu dan diharapkan
oleh para nelayan. Kebijakan Bahan bakar solar yang sangat dibutuhkan bagi para
nelayan, masih jauh dari ekspetasi para nelayan. Termasuk harga yang terlalu
mahal, ketersediaan yang terbatas, dan lemahnya pengawasan terhadap penyelewengan
distribusi bbm bagi nelayan. Hal ini membuat nelayan kebingungan dalam
memikirkan bagaimana langkah kedepannya.
Lalu
permasalahan yang terpenting dan tak disadari perannya ialah kesadaran
masyarakat terhadap potensi perikanan dan kelautan yang masih kecil. Masyarakat
belum terlalu tertarik terhadap perikanan dan kelautan Indonesia. Hal ini bisa
dicontohkan seperti, konsumsi ikan yang belum menempati peringkat teratas
masyarakat Indonesia. Masyarakat belum menyadari bahwa kandungan hasil laut memiliki
gizi yang tinggi. Kita bisa mencontoh pada Negara Jepang yang masyarakatnya
sangat menyukai makanan laut. Sehingga Negara Jepang bisa sangat maju. Contoh
yang kedua ialah bisa terlihat dari minat masyarakat untuk mempelajari ilmu
perikanan dan kelautan yang belum menjadi prioritas utama. Passing grade
jurusan perikanan dan kelautan di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia masih
menempati posisi pertengahan.
Lalu
apakah hal ini akan dibiarkan terus menerus? Tidak! Kita sebagai generasi muda
harus memiliki tekad yang kuat untuk merubah kondisi seperti ini. Dibutuhkan
solusi yang nyata atas permasalahan tersebut. Permasalahan illegal fishing
haruslah diatasi dengan pengawasan dan tindakan hokum yang tegas. Pemerintah
harus menjaga kedaulatan laut Indonesia atas pencurian oleh kapal-kapal Negara
asing. Dan juga penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku illegal fishing.
Sehingga para pelaku illegal fishing tidak akan mencuri kekayaan alam laut
Indonesia.
Solusi
yang kedua ialah berkaitan dengan peran pemerintah terhadap kesejahteraan
nelayan Indonesia. Harus ada program yang pro rakyat kecil khususnya bagi para
nelayan. Seperti harga bbm untuk melaut yang harus terjangkau oleh para
nelayan. Keteserdiaan bbm bagi para nelayan sehingga para nelayan tidak khawatir
untuk melaut. Juga kesejahteraan nelayan dalam bidang selain profesi nelayan. Seperti pendidikan,
kesehatan, pelayanan bagi para nelayan.
Lalu solusi yang
ketiga berkaitan dengan kesadaran masyarakat terhadap perikanan dan kelautan
Indonesia. Harus ada peran yang reaktif antara masyarakat dengan para ahli
kelautan dan perikanan. Masyarakat perlu
mengenal laut dan potensi kelautan negeri kita sendiri. Dan bagi para ahli
perikanan dan kelautan perlu mengenalkan perikanan dan kelautan Indonesia yang kaya
akan potensi. Termasuk memberikan ilmu perikanan dan kelautan di perguruan
tinggi di Indonesia. Hingga akhirnya kita sebagai masyarakat Indonesia yang
peduli. Kenalilah, cintailah dan sayangilah sumberdaya alam Indonesia khususnya
perikanan dan kelautan.
No comments:
Post a Comment